Silsilah dan Sejarah Marga Sihombing Lumbantoruan

Silsilah Sihombing Lumbantoruan


BATAKTIVE||HITSBATAK. Lumbantoruan merupakan salah satu marga dari Suku batak, diwarisi oleh semua yang bermarga Lumbantoruan, baik Laki-laki atau pun Perempuan dari garis keturunan Bapak secara turun-temurun. Lumbantoruan yang pertama memiliki gelar Borsak Sirumonggur, anak kedua dari sihombing yang memiliki 4 anak Laki-laki, antara lain:
1. Silaban bergelar Borsak Junjungan 
2. Lumbantoruan bergelar Bersaksi Sirumonggur 
3. Nababan bergelar Borsak Mengatasi 
4. Hutasoit bergelar Borsak Bimbingan
 

Marga yang diwarisi oleh keturunan masing-masing adalah Silaban, Lumbantoruan, Nababan, dan Hutasoit. Keempat Marga tersebut sering dipakai sebagai nama perkumpulan marga oleh keturunana yang bersangkutan di tempat perantauan. Misalnya marga Lumbantoruan sebagai keturunan Borsak Sirumonggur.  


Perlu dicatat bahwa orang yang bermarga Lumbantoruan memakai marga Sihombing dan sedikit dari marga Hutasoit, Silaban dan Nababan memakai marga Sihombing.


Kapan Marga Sihombing Lumbantoruan itu ada
 

Marga Lumbantoruan sudah ada sejak abad ketiga atau keempat yang silam dengan  memperhitungkan Nomor silsilah Nenek Moyang, seperti Borsak Sirumonggur silsilah nomor 1, silsilah anaknya adalah nomor 2, sedangkan cucunya adalah nomor 3 demikian sampai seterusnya. Contohnya apabila ada Sihombing Lumbantoruan bernomor 15, maka ia akan memanggil Bapak kepada Sihombing Lumbantoruan bernomor 14, dan memanggil anak pada Sihombing Lumbantoruan bernomor 16.  Nomor silsilah Sihombing Lumbantoruan sekarang bervariasi, mulai dari nomor 14 sampai dengan 19. 


Pemukiman Sihombing Lumbantoruan


Awalnya, Sihombing Lumbantoruan bermukim di Pulau Samosir. Karena ingin memperoleh kehidupan yang baru, Marga Sihombing bersama empat anaknya pindah ke daerah Tipang, seberang selatan Danau Toba, yang tidak jauh dari pemukiman Raja Sisingamangaraja. Karena kurangnya lahan pertanian, sebagian Marga Sihombing bermigrasi ke dataran tinggi yang disebut Humbang didekat Lintongnihuta, Sipagabu. Dari situlah secara perlahan keluarga Sihombing berpencar di daerah Humbang seperti di Lintongnihuta, Bahalbatu, Sibaragas, Sipultak, dan Butar. Di tiga daerah pertama bermukim keturunan Hutagurgur Lumbantoruan, anak sulung Lumbantoruan. Di Butar dan sekitarnya bermukim keturunan Toga Hariara Lumbantoruan, anak kedua dari Lumbantoruan. Di keempat daerah tersebut marga Lumbantoruan merupakan mayoritas ketimbang marga-mara yang lain.
Selain di empat daerah itu, keturunan Lumbantoruan juga berbaur dengan Silaban, Nababan, dan Hutasoit di luar Humbang, persisnya di sekitar Pahae yang berbatasan dengan Angkola. Di Tipang sendiri sampai sekarang masih tinggal bermukim sekelompok Lumbantoruan keturunan Mambir jalang, dalam hal ini Pareme dan Nasorasabat. Perlu juga diketahui tempat pemukiman ketiga marga keturunan Sihombing (Silaban, Nababan, dan Hutasoit) di Humbang, yaitu:
Silaban di Silabanrura, Butar
Nababan di Nagasaribu, Lumban Tonga-tonga Paniaran, Sipariama, dan Lumban Motung dan sekitarnya.
Hutasoit di Siborong-borong, Butar, Lintongnihuta, dan sekitarnya.


Demikianlah Sejarah Marga Sihombing Lumbantoruan yang perlu diketahui oleh semua pomparannya dimanapun merantau. Oleh karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budaya dan adat yang diturunkan oleh leluhurnya. Horasss




Posting Komentar

0 Komentar